Kamis, 23 Februari 2012

Usaha Kemasan Makin Prospektif & Untungnya Gede

  • Omset Bisa Mencapai Rp. 300 Juta/Bulan
  • Kemasan dari Kertas Paling Menguntungkan


Daya tarik ternyata sangat dipengaruhi oleh tapilan kemasannya. Karena itulah tujuan usaha kemasan tak pernah ada matinya. Pelaku usaha ini semakin inovatif menciptakan desain-desain kreatif untuk memikat konsumen. Variasi kemasan dari berbagai bahan mulai dari kertas, plastik, alumunium foil, hingga bahan kaleng, dan stainless streel menjadi pilihan yang disadari oleh pelaku usaha kecil menengah bisa mendongkrak nilai jual produksinya. Seberapa besar peluang menangkap ceruk pasar yang prospeknya makin cerah ini dan apa usaha kemasan yang paling menguntungkan?

Packaging is a silent salesman, istilah ini mewakili peran penting kemasan, yang artinya bila sebuah produk terpajang, kemasan yang membungkus produk itu bisa menjual dan menginformasikan poduk dengan sendirinya, sehingga calon konsumen menjadi tertarik dan ingin membeli produk dengan tersebut. Daya tarik sekilas bisa dari warna, dari tulisannya, atau dari bentuk dan penampilan keseluruhan.

Menurut Direktur Bidang Pengembangan Bisnis Federasi Pengemasan Indonesia, Ariana Susanti, prospek usaha kemasan baik di kota dan daerah cukup baik, karena kemasan tumbuh seiring dengan bertumbuhnya produk yang dihasilkan pelaku usaha, termasuk kalangan pengusaha kecil menenga. "Yang banyak dipakai adalah plastik, yakni sebesar 53%, diikuti oleh kertas dan karton, kemudian kaleng dan gelas kaca," jelasnya.

Delli Gunarsa, pemilik usaha kemasan CV D&D yang berdiri sejak tahun 2006, mengatakan, bahwa konsep pengemasan modern tidak terpisah dengan tujuan komunikasi. Kemasan tidak hanya sekedar dimaksudkan untuk melindungi (funsional) tapi juga membangun citra produk. Pengemasan telah menjadi bagian penting yang menentukan hasil penjualan.

Saat ini ada banyak jenis kemasan yang dibuat denga variasi bahan seperti kertas, plastik, alumunium foil, kaleng dan lainnya.


Simon mengakui, produk kemasan kertas yang dibuatnya menggunakan kertas jenis (food grade)kertas yang dikhususkan untuk kemasan makan. yang dilapisi polimer SPE (single polyetin) atau DPE (double polyetin) , sehingga tidak akan terjadi kontaminasi di makanan/minuman, apalagi saat ini banyak orang suka bungkusnya. "kita bisa dibilang leader di market kemasan kertas, terutama jenis cup dari kertas. Apalagi variasi produk cukup lengkap. Misalnya juga sediakan hot cup untuk promosi ukuran kecil yang tidak dimiliki semua pabrikan," ujar Simon yang saat ini mengekspor kemasan ke Australia terutama untuk jenis hot cup.

Kelebihan lain kemasan kertas food grade ini menurut Simon, selain lebih murah 50 % dibandingin alumunium foil, juga ada nilai plusnya karena bisa berkreasi dengan warna-warna dan gambar sebagai nilai promosi, sedangkan kemasan dari plastik lebih mahal biayanya untuk membuat kreasi tersebut. Ke depan Simon juga berencana masuk ke kemasan cake atau roti

Tren. Pelaku usaha kecil menengah juga sebaiknya mengikuti tren desain yang ada dipasaran, dan yang paling penting selalu mengikuti kemauan konsumen. Tren desain kemasan saat ini yang diminati menurut Ariani adalah bentuk kemasan yang mengandung ergonomi, praktis (mudah dibuka dan ditutup kembali), higienis," Hanya kadang-kadang industri di Indonesia kurang berani untuk melakukan inovasi desain yang agak mewah, dengan alasan daya beli masyarakat Indonesia. Padahal, kalau ke supermarket atau hypermarket, banyak juga produk luar dengan kemasan yang lebih menarik terpajang, misalnya dari Malaysia dan Thailand. Mereka merasa bahwa Indonesia merupakan pangsa pasar yang besar di Asia Tenggara. Tentunya ini tantangan busat kita semua.”ujar Ariani.

Simon jiga mengakui selalu mengikuti tren model kemasan lewat pameran packaging. Tren terbaru sekarang untuk cup untuk yoghurt, dengan ketebalan dan ukuran cup sedikut berbeda dibandingkan minuman lain.

Strategi pemasaran. Untuk memasarkan produk sebaiknya pelaku usaha melihat segmen market yang dibidik, apakah sasarannya anak-anak, kalangan the haves, dan lainnya. Selain itu diperlukan promosi melalui media yang tepat serta pameran. Bagi usaha pemula, dapat memberikan sampel produknya secara gratis sehingga bila calon konsumen merasa suka, bisa menjadi promosi dari mulut ke mulut, promosi ini murah tentunya. Membangun brand juga tidak kalah penting. Cuma memerlukan waktu yang lama, tapi bila berhasil, hasilnya sangat luar biasa.

Persaingan pelaku usaha kemasan ini di pasaran juga cukup baik, ada pemain baru, dan ada juga pemain lama yang ingin meng-upgrade mesin kemasannya. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya pameran permesinan yang selalu berakhir dengan dibelinya, yang berarti prospek selalu tumbuh seiring dengan permintaan pasar.

Kendala. Kendala yang dijumpai pelaku usaha ini menurut Ariani umumnya dalam penyediaan bahan baku seperti biji plastic sebagian masih impor, dan dengan adanya kenaikan tariff sampai 15% (sebelumnya hanya 10%), tentunya akan memberatkan pelaku hingga kurang bisa bersaing. Begitu juga yang dirasakan Simon dari Converpack. Kendala yang dijumpainya antara lain dari bahan baku yang masih import dari Eropa dan Amerika. Selain itu kemasan dari kertas food grade ini harganya hamper 2 kali lipat lebih mahal dibandingkan Styrofoam, sehingga masih perlu edukasi. Sedangkan Ellies pelaku usaha dari Naditha Creation merasa kendala terutama dari lamanya pembayaran dari perusahaan besar yang order sehingga ia mengatasinya dengan menjual produk kemasannya lewat eksportir yang biasanya DP dulu sebesar 50%.

Investasi minimal usaha ini tergantung dari produk, minimal Rp. 500 ribu, seperti produk kemasan kaleng yang dibuat Agus Hartono, pemilik Agus Art Collection. Ia hanya membutuhkan bahan baku plat kaleng, alumunium, dan stainless steel. Sedangkan peralatan bisa menggunakan alat sederhana seperti cutter, gunting, penggaris, dan lem. Seperti yang dilakukan IR’S yang membuat kemasan plastic terutama plastic mika secara hand made. Untuk usaha kecil, yang paling menguntungkan adalah usaha kemasan dari bahan kertas karena tidak perlu peralatan mahal namun yang lebih penting adalah kreatifitas karena bisa dibuat hand made seperti yang dilakukan Ellies, pemilik Naditha Creation. Selain itu, kemasan dari kertas paling ramah lingkungan dan bahan bakunya paling mudah dicari. Sedangkan keuntungan yang bisa diraih dari usaha ini bisa mencapai 45%.

Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

1 komentar: on "Usaha Kemasan Makin Prospektif & Untungnya Gede"

Tommy mengatakan...

Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.

Salam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management

OUR SERVICE
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
Other Chemical
RO Chemical